Wednesday 9 September 2009

Menjaga Perspektif



Saat bertugas di pulau Sumbawa, saya beserta tim pernah tersesat di kaki sebuah bukit bernama bukit Mata Malam. Satu jam lamanya berputar-putar di semak-semak setinggi kepala. Kami sedang mencari jalan setapak menuju puncak bukit. Alih-alih menemukan jalan ke puncak, keluar dari jebakan semak saja tak bisa kami lakukan. Bak ceritera film, seorang rekan segera mencari pohon yang agak tinggi dan memanjatnya. Dari tempat ketinggian tersebut, akhirnya kami berhasil menemukan jalan setapak ke puncak. Sebenarnya jalan itu tidak jauh dari lokasi kami, hanya terhalang semak tinggi yang cukup rapat. Setelah tahu di seberang semak tersebut terletak jalan yang kami cari, kami tak ragu lagi menerobosnya.

Dalam kehidupan sehari-hari, adakalanya saya kehilangan perspektif terhadap permasalahan, akibat terlalu dalam terlibat secara fisik dan emosional. Pada saat seperti itu, biasanya saya terbantu oleh ingatan terhadap kisah di bukit Mata Malam di atas. Sebagai ganti memanjat pohon, saya segera menjaga jarak dengan permasalahan. Saya membayangkan tubuh saya mengapung, selanjutnya dari ketinggian saya ’amati’ dan evaluasi permasalahannya dengan lebih tenang dan lebih jujur.

Di dalam perusahaan, masalah perspektif ini umumnya sudah diakomodir oleh hirarki organisasi. Semakin tinggi jabatan seseorang dalam organisasi maka bidang tugasnya semakin general. Ibarat memandang lukisan di dinding, seorang supervisor berdiri lebih dekat ke dinding dan dia lebih tahu detail lukisan tersebut. Karena dekatnya, kelemahannya adalah dia sulit melihat batas-batas dari bingkai lukisan. Sedangkan seorang manajer berdiri lebih jauh, bingkai lukisan dan posisi relatif lukisan terhadap benda lain di dinding bisa diketahui, namun detil lukisan tak nampak jelas.

Meski sudah diatur sedemikian rupa, adakalanya seorang pimpinan memerlukan kemampuan memainkan perspektif ini. Kapan dia harus mendekat dan kapan dia harus menjauh dari lukisan.

Permainan perspektif ini terbukti banyak membantu dalam penyelesaian suatu masalah, setidaknya untuk saya. Bagaimana dengan Anda ?

0 comments: